Jumat, 13 Januari 2017

Sinopsis Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo Episode 20 (Akhir) Bagian Kedua

Sumber Dok Gambar: SBS TV Korea Selatan
Untuk melihat semua tautan link sinopsis aktriskorea.web.id, silahkan kunjungi www.sinop.web.id
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-1
Won yang sekarang sudah brewokan, menolak saat akan dibawa oleh prajurit. Dia menantang jika mereka akan membunuhnya, gantung dia di depan Cheondeokjeon. Seorang kasim datang membawakan racun dalam mangkuk di depannya agar ia membunuh dirinya sendiri.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-2 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-3
Baek Ah datang, dan Won bertanya dengan sinis apa raja mengirimnya untuk mengkonfirmasi apa dia telah mati atau tidak. Baek Ah memberitahunya bahwa dia datang kesini untuk memberikannya sesuatu atas permintaan Hae Soo. Baek Ah minta maaf karna tidak bisa melakukan apapun padanya, dan kemudian pamit pergi.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-6
Won membaca surat Chae Ryung – dimana dalam surat itu Chae Ryung menulis bahwa dia tahu akhirnya akan datang. Dia hanya seseorang yang tidak bisa berhenti mencintai ketika memulainya, dan dia menganggap dirinya orang yang bodoh seperti itu. Dia tak menyesalinya, ataupun membenci siapapun. Chae Ryung menulis, “Entah itu ada  nilai dalam melakukan sesuatu atau tidak, itu adalah sesuatu yang hanya kau bisa menjawabnya untuk dirimu sendiri.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-4 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-5
Sambil membaca surat itu, Won lantas teringat saat memanfaatkan kepolosan dan keinginan Chae Ryung untuk meninggalkan istana dan pergi bersamanya, dan beberapa momen kebersamaan mereka.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-7
Air mata Won menetes setelah membacanya, dan ia pun jatuh tersungkur. Ia menyebut Chae Ryung ‘gadis yang bodoh’ dan bertanya pada dirinya mengapa Chae Ryung tidak membencinya atas semua perbuatan yang telah ia lakukan padanya. Won dieksekusi mati karna telah melakukan pengkhianatan dengan minum racun.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-13
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-8 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-9
Baek Ah  datang  ke kediaman Wook, yang tidak lagi menjadi pejabat istana. Disana dia bertemu dengan seorang gadis kecil. Baek Ah menebak gadis kecil itu adalah putri Wook, dan memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah paman ke-13 nya. Tapi gadis kecil ini  menuduhnya sedang berbohong, dan mengira dia hanya mirip seperti seorang musisi keliling, mungkin karna melihat kecapi yang ada di tangan Baek Ah.
Baek Ah meyakinkannya bahwa dia mengatakan yang sesungguhnya, dan bertanya siapa namanya. Gadis kecil ini menjawab Bok Soon.  Mendengarnya, sontak Baek Ah terkejut karna  nama itu  adalah nama yang sama  yang pernah diucapkan Woo Hee saat berbohong padanya.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-10 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-11 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-12
Begitu kebetulan, tapi dia kembali menemukan kemiripan Woo Hee pada putri Wook saat melihat perhiasan di bajunya.  Baek Ah  bertanya dimana dia mendapatkannya. Gadis kecil ini menjawab tidak tahu, dan menambahkan bahwa itu adalah benda favoritnya.
Sontak baek Ah kembali teringat akan Woo Hee disaat momen  kebersamaan terakhir mereka. Setelah berciuman dengan Baek Ah, Woo Hee  memeluk Baek Ah, dan berkata, “Saat ini saya berharap saya bukan putri seorang Baekje. Saya adalah pendampingmu,”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-14 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-15
Setelah ia tersadar dari kenangannya, gadis kecil itu telah menghilang dari hadapannya. Wook kebetulan melihat kedatangannya, dan penampilan Wook beda tipis sama Won. Mereka berdua berbincang, dan Wook kemudian menyinggung tentang Baek Ah yang masih tak punya rencana untuk menikah dan hanya menghabiskan waktunya diluar. Baek Ah menanggapinya, “Apabila tidak ada kegembiraan, betapa menyedihkannya hidup itu?”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-16
Tampang Wook juga sama brewokannya, dan kemudian mengungkit tentang Wang So  yang telah menghabiskan waktunya membaca ‘Dasar-dasar Pemerintahan di  Pemerintahan Zhenguan.’ Menurutnya sekarang, Wang So telah menggunakan pedangnya, dan membebaskan para budak dan memulihkan status mereka, yang menjauhkan kekuasaan dari keluarga berkelas.
Baek Ah melihat Wook seperti biasa masih tertarik dengan istana, tapi Wook berkata bahwa dia hanya mengamatinya.  Wook berkata, “Karna Soo. Saya penasaran untuk melihat dia akan menjadi raja seperti apa. Saya bertanya-tanya, mungkin, Goryeo telah memiliki raja paling kuat dalam sejarah.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-17 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-18
Baek Ah berkata bahwa dia juga telah mengorbankan banyak hal. Sepertinya Wook sedang tidak sehat, dan kemudian memberitahu Baek Ah bahwa belakangan ini ada wajah yang tidak terus ia pikirkan. Baek Ah bertanya apa Wook masih merindukan Hae Soo, dan Wook menjawab tidak.
“Saya selalu memberikan hatiku. Tapi saya selalu membuat kesalahan. Saya hanya menyadari itu sekarang,” ucap Wook. Sebuah flashback di pinggir danau, memberikan kita jawaban ternyata wajah yang terus ia pikirkan adalah Nyonya Hae.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-19 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-20
Yeon Hwa datang menemui Wang So dan protes karna Wang So tak sekalipun datang menemui putra mereka, Ju, di hari ulang tahunnya. Wang So merasa sudah cukup apabila Yeon Hwa datang mengunjunginya, tapi Yeon Hwa kemudian berkata bahwa putra mereka takut padanya dan Wang memperlakukannya seolah-olah dia seperti pesaingnya.
Yeon Hwa mengungkit tentang keputusan Wang So yang telah menyingkirkan keponakan-keponakannya, tapi dia memberitahu Wang So untuk setidaknya mempercayai putra mereka.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-21 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-22
Wang So berkata bahwa dia tahu betul tentang orang-orang yang menyembunyikan jati diri mereka dibalik topeng tak terlihat. Entah itu putra mereka atau Yeon Hwa sendiri, Wang So memberitahunya bahwa dia tahu suatu hari nanti mereka akan menyerangnya.
Tapi Yeon Hwa tiba-tiba bertanya, “Jadi kau hanya mengingatnya?” Hae Soo  satu-satunya orang yang berbicara bahwa semua orang harus sejajar, sehingga Yeon Hwa menduga Wang So membebaskan mereka yang dipaksa menjadi budak karna dia tak bisa melupakan Hae Soo. Wang So berkata, “Kiranya saya seperti itu. Tapi bahkan jika kau tahu, apa  ada yang akan berubah?” Yeon Hwa tersenyum sinis, dan berkata di depannya, “Sekarang, setelah memikirkannya. Saya tahu mengapa Hae Soo pergi.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-23 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-24 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-25 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-26
Wang So berdiri di dekat tepi danau yang menyimpan banyak kenangan, dan tidak sengaja seorang gadis kecil menabraknya. Gadis kecil ini segera memegang kepalanya dan berpura-pura sakit, yang mengingatkannya saat dulu Hae Soo melakukan hal yang sama padanya.
Wang So tersenyum pada gadis kecil ini dan bertanya siapa dia. Gadis kecil ini kemudian berlari ke arah Jung dan memanggilnya ‘Ayah.’
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-27 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-28
Jung minta maaf karna telah meninggalkan daerah pengasingannya dan malah datang ke istana, tapi ia menjelaskan bahwa hari ini adalah peringatan kematian Hae Soo. Perhatian Wang So tertuju pada gadis kecil yang cantik ini, dan bertanya , “Apa dia anakmu?’
Jung  menjawab ya dan segera menyembunyikannya di belakangnya. Wang So telah memberinya izin untuk kembali menikah, tapi ia merasa curiga setelah melihat putrinya telah cukup  besar. Wang So bertanya berapa umurnya, tapi Jung seolah mengelak untuk menjawab dan segera menggendong anak itu dan membawanya pergi.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-29
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-30 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-31
Sayang Wang So mengenali jepitan rambut yang dikenakan di rambut anak kecil itu adalah jepitan rambut pemberiannya pada Hae Soo. Menebak gadis kecil itu adalah putrinya, dia segera memerintahkan Jung untuk meninggalkannya. Tapi Jung berlutut dan berkata bahwa dia tidak bisa melakukannya, kecuali Wang So membunuhnya.
Jung memberitahu Wang So bahwa demi anak ini, Hae Soo meminta untuk meninggalkan istana. Dia menyampaikan ucapan Hae Soo bahwa istana  menakutkan dan kesepian, dan dia tidak menginginkan anaknya disini, dan itulah yang dikhawatirkan Hae Soo  sampai saat dia meninggal.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-32 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-33
Wang So sejenak menatap putrinya, dan kemudian memberitahu Jung bahwa ia akan melepaskannya dari pengasingannya  ke kampung halamannya dan juga memberitahunya bahwa dia akan suka jika Jung datang ke istana sekarang dan nanti.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-34 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-35
Wang So  menemui Ji Mong dan bertanya apa dia begitu sangat menginginkan untuk meninggalkan istana. Ji Mong menjawab ya, dan berkata bahwa dia tak dapat berhenti memikirkan Moo. Wang So mengungkit bahwa Ji Mong telah berjanji dia bukan  milik siapapun, tapi milik raja. Namun  Ji Mong berkata bahwa baginya rajanya hanya satu; Moo sudah seperti saudara dan teman baginya, dan juga seorang raja.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-36 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-37 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-38
Ji Mong kemudian menyinggung tentang Hae Soo di depan Wang So. Ji Mong memberitahunya bahwa dia berpikir Hae Soo bukan dari dunia ini. Dia menyarankan agar Wang So kembali memikirkan  beberapa hal, dan dia yakin akan ada banyak hal yang membuatnya tersadar.
Ji Mong berkata, “Kau seharusnya melupakannya. Jika kau merindukan seseorang yang tidak bisa kau jangkau, kau akan berakhir sepertiku,” dan kemudian berjalan pergi meninggalkan istana. Saat kakinya melangkah pergi dari istana, dia kembali terkenang ketika para pangeran  berkumpul bersama  dan tertawa dengan bahagainya, dimana pemandangan tersebut telah sirnah.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-39 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-40 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-41 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-42
Tak lama setelah Ji Mong pergi, terjadi gerhana  bulan di istana. Dan di jaman modern sekumpulan kejadian yang terpotong-potong muncul dalam mimpi Ha Jin, membuat Ha Jin terbangun dari tidurnya. Dia  bangun dan segera menghapus air matanya. Dia bertanya-tanya pada dirinya, “Mengapa saya seperti ini lagi. Serius, siapa dia sehingga saya seperti ini lagi?”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-43 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-44
Sementara itu sebuah pameran di selenggarakan untuk memperkenalkan budaya makeup zaman Goryeo. Di sebuah stan, seorang pria yang mirip dengan Ji Mong menjelaskan pada sejumlah orang perkembangan makeup yang terjadi di zaman Goryeo, dimana pada zaman tersebut produk mandi dan makeup mulai berkembang, dan pastinya semua itu karna berkat kehadiran Hae Soo.
Berada di gedung yang sama, Ha Jin memberitahu temannya tentang mimpi yang sama yang selama setahun ini dia alami. Dia menjelaskan  bahwa pria itu memiliki  bekas luka yang panjang dan menyembunyikan wajahnya dengan sebuah topeng, dan juga berpakaian jaman kuno.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-45 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-46
Teman Ha Jin merespon bahwa hal itu karna Ha Jin telah kembali dari kematian. Ha Jin hampir tenggelam, koma, dan akhirnya bangun setelah setahun.  Ha Jin meyakinkan temannya bahwa ia baik-baik saja sekarang, tapi ia kembali bertanya-tanya pada dirinya, “Mengapa setiap kali bermimpi tentang pria itu, saya pada akhirnya akan menangis.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-47 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-48
Pria  yang mirip Ji Mong datang menyapa Ha Jin di stannya, dan melihat  papan  namanya. Nama terakhirnya adalah ‘Go,’ dan pria tersebut menjelaskan bahwa nama terakhir Go adalah Hae di jaman Goryeo.  Itu merupakan informasi yang baru bagi Ha  Jin, dan kemudian menjelaskan bahwa mereka juga secara kebetulan menjual make up dari jaman Goryeo. Ha Jin berkata, “ Ini sebuah kebetulan yang menyenangkan.”
Tapi pria  yang mirip Ji Mong berkata, “Tidak ada yang kebetulan. Sesuatu hanya kembali ke tempat asalnya.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-49 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-50 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-51
Pria ini merasa mencium banyak bau mawar di stannya, dan Ha Jin memberitahunya bahwa produk mereka kebetulan mengandung minyak mawar. Ha Jin mengambil sebuah pruduk serum  dan menjelaskan kandungan serum itu terbuat dari minyak mawar Bulgaria.
Dia segera memotong ucapan Ha Jin, dan bertanya apa Ha jin tidak menggunakan minyak mawar Bulgaria.  Pertanyaan itu tiba-tiba membuat Ha Jin terganggu, tapi dia kembali menjelaskan sebuah produk kecantikan untuk pria. Tiba-tiba saja kembali muncul wajah pria yang sering ia mimpikan dalam pikirannya. Ucapan pria itu pun terngiang, “Saya tidak akan pernah melepaskanmu pergi”,  sehingga menghilangkan konsentrasinya.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-52 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-53 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-54
Ha Jin memutuskan untuk pulang, tapi  perhatiannya tertuju pada sebuah pameran lukisan jaman Goryeo. Dia masuk dan saat melihat satu persatu lukisan yang ada di depannya, mengingatkannya akan mimpi yang sama yang selama ini ia alami – saat ia berjalan-jalan bersama Chae Ryung, saat ritual hujan,  hingga saat Hae Soo mengenali bahwa Wang So ternyata adalah Gwangjong.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-55 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-56 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-57
Hae Soo berguman, “Itu sama sekali bukan mimpi. Itu bukan mimpi”  Dia berdiri di tengah-tengah lukisan yang menggambarkan dengan jelas kehidupannya saat ia masih berada di jaman Goryeo. Dia melihat lukisan saat Wook menggengam tangannya di salju, ketika dia dan para pangeran berkumpul bersama dalam perayaan  pesta ulang tahun Eun.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-58
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-61
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-59 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-60
Tapi matanya  berkaca-kaca memandangi sebuah lukisan Wang So, pria yang selama ini ada dalam mimpinya. Ingatannya kembali mengingatkannya akan setiap momen kebersamaannya dengan Wang So, bahkan kata-katanya pun terngiang dalam pikirannya; ‘Kau adalah milikku,’ ‘Persiapkan dirimu mulai dari sekarang. Saya tidak akan melepaskanmu. Momen saat kau menyentuh wajahku, saya memutuskan tidak akan melepaskanmu.’
Disamping lukisan Wang So, tertera sebuah keterangan tentang kepemimpinannya. Pelopor emansipasi budak yang ditahan dalam masa peperangan.  Gwangjong adalah seorang raja yang baik dan bijaksana. Pemusnahan besar-besaran.
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-62 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-63 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-64 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-65
Ha Jin kemudian teringat saat Wang So baru saja dikukuhkan sebagai raja, dan ia berpikir akan membantu Wang So agar tidak lagi dikenang sebagai raja yang banyak menumpahkan darah dalam sejarah.
Ha Jin kembali melihat sebuah lukisan Wang So yang berdiri di depan istananya, dan kita melihat Wang So membunuh banyak para pejabat. Ha Jin menangis dengan tersedu-sedu memandanginya, dan bergumam, “Maaf. Karna meninggalkanmu sendiri. Maaf. Maaf”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-66 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-67
Wang So berdiri memandangi kerajaannya. Tak lama Baek Ah datang dan  memberitahunya bahwa Wook telah meninggal. Baek Ah berkata bahwa tidak ada lagi yang harus ia temui, sehingga ia akan kembali pergi.
Wang So  memandangi sekeliling istananya yang tampak sepi, dan bergumam, “Hidup itu cepat berlalu.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-68 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-69
Kemudian flashback: Hae Soo berjalan-jalan bersama Wang So. Dia memberitahu   Hae Soo kata-kata terakhir almarhum Raja Taejo adalah hidup itu cepat berlalu, hidup itu itu pendek dan sia-sia. Tapi Wang So berkata bahwa raja Taejo salah. Dia memandangi Hae Soo  dan berkata, “Kau dan aku bersama seperti ini, jadi mana mungkin hidup itu sia-sia.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-70 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-71
Hae Soo hanya diam dan memandangi danau, tapi Wang So mengakui bahwa dia selalu gelisah tiap kali ekspresinya seperti itu, seolah Hae Soo mau meningalkannya dan pergi jauh darinya. Wang So bertanya, “Apa yang kau takutkan? Apa yang kau sembunyikan?”|
Hae Soo menjawab, “Hanya saja aku selalu cemas setiap hari selama aku tinggal disini. Setiap langkah yang kuambil. Aku merasa harus waspada, seolah berjalan di atas lapisan es yang tipis. Terkadang aku merasa sesak.” Wang So bertanya, “Walaupun aku masih disini? Kau masih merasakan seperti itu?”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-72 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-73
Hae Soo tersenyum memandangi Wang So, dan berkata, “Seandainya kita bertemu di dunia lain dan di lain waktu, aku berpikir alangkah baiknya seperti itu. Kalau saja itu terjadi, aku pasti tidak akan takut apapun. Aku bisa bebas. Sungguh, aku bisa bebas mencintaimu.”
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-74 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-75
Wang So memegang wajah yang ada bekas lukanya, dan kemudian menatap ke arah kamera dengan tajam  dan bernarasi, “Jika kita tidak berasal dari dunia yang sama, maka aku akan menemukanmu. Kekasihku … Soo.”
TAMAT
gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-76 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-77 gambar-sinopsis-scarlet-heart-ryeo-episode-20-bagian-kedua-78
Hae Soo  berjalan bersama Wang So sambil memegang tangannya. Tapi Hae Soo tiba-tiba memberitahu Wang So bahwa lututnya sakit. Wang So menengok ke sekelilingnya, kemudian berjongkok di depannya dan menawarkan Hae Soo  naik di belakangnya.
Wang So menggendong Hae Soo di belakangnya, dan kemudian berlari membawanya dengan penuh senyuman bahagia di wajah keduanya.
Sumber Dok Gambar: SBS TV Korea Selatan
Untuk melihat semua tautan link sinopsis aktriskorea.web.id, silahkan kunjungi www.sinop.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar