Sumber Dok Gambar: SBS TV Korea Selatan
Untuk melihat semua tautan link sinopsis aktriskorea.web.id, silahkan kunjungi www.sinop.web.id
Won yang sekarang sudah brewokan,
menolak saat akan dibawa oleh prajurit. Dia menantang jika mereka akan
membunuhnya, gantung dia di depan Cheondeokjeon. Seorang kasim datang
membawakan racun dalam mangkuk di depannya agar ia membunuh dirinya
sendiri.
Baek Ah datang, dan Won bertanya dengan
sinis apa raja mengirimnya untuk mengkonfirmasi apa dia telah mati atau
tidak. Baek Ah memberitahunya bahwa dia datang kesini untuk
memberikannya sesuatu atas permintaan Hae Soo. Baek Ah minta maaf karna
tidak bisa melakukan apapun padanya, dan kemudian pamit pergi.
Won membaca surat Chae Ryung – dimana
dalam surat itu Chae Ryung menulis bahwa dia tahu akhirnya akan datang.
Dia hanya seseorang yang tidak bisa berhenti mencintai ketika
memulainya, dan dia menganggap dirinya orang yang bodoh seperti itu. Dia
tak menyesalinya, ataupun membenci siapapun. Chae Ryung menulis, “Entah
itu ada nilai dalam melakukan sesuatu atau tidak, itu adalah sesuatu
yang hanya kau bisa menjawabnya untuk dirimu sendiri.”
Sambil membaca surat itu, Won lantas
teringat saat memanfaatkan kepolosan dan keinginan Chae Ryung untuk
meninggalkan istana dan pergi bersamanya, dan beberapa momen kebersamaan
mereka.
Air mata Won menetes setelah membacanya,
dan ia pun jatuh tersungkur. Ia menyebut Chae Ryung ‘gadis yang bodoh’
dan bertanya pada dirinya mengapa Chae Ryung tidak membencinya atas
semua perbuatan yang telah ia lakukan padanya. Won dieksekusi mati karna
telah melakukan pengkhianatan dengan minum racun.
Baek Ah datang ke kediaman Wook, yang
tidak lagi menjadi pejabat istana. Disana dia bertemu dengan seorang
gadis kecil. Baek Ah menebak gadis kecil itu adalah putri Wook, dan
memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah paman ke-13 nya. Tapi gadis
kecil ini menuduhnya sedang berbohong, dan mengira dia hanya mirip
seperti seorang musisi keliling, mungkin karna melihat kecapi yang ada
di tangan Baek Ah.
Baek Ah meyakinkannya bahwa dia
mengatakan yang sesungguhnya, dan bertanya siapa namanya. Gadis kecil
ini menjawab Bok Soon. Mendengarnya, sontak Baek Ah terkejut karna
nama itu adalah nama yang sama yang pernah diucapkan Woo Hee saat
berbohong padanya.
Begitu kebetulan, tapi dia kembali
menemukan kemiripan Woo Hee pada putri Wook saat melihat perhiasan di
bajunya. Baek Ah bertanya dimana dia mendapatkannya. Gadis kecil ini
menjawab tidak tahu, dan menambahkan bahwa itu adalah benda favoritnya.
Sontak baek Ah kembali teringat akan Woo
Hee disaat momen kebersamaan terakhir mereka. Setelah berciuman dengan
Baek Ah, Woo Hee memeluk Baek Ah, dan berkata, “Saat ini saya berharap
saya bukan putri seorang Baekje. Saya adalah pendampingmu,”
Setelah ia tersadar dari kenangannya,
gadis kecil itu telah menghilang dari hadapannya. Wook kebetulan melihat
kedatangannya, dan penampilan Wook beda tipis sama Won. Mereka berdua
berbincang, dan Wook kemudian menyinggung tentang Baek Ah yang masih tak
punya rencana untuk menikah dan hanya menghabiskan waktunya diluar.
Baek Ah menanggapinya, “Apabila tidak ada kegembiraan, betapa
menyedihkannya hidup itu?”
Tampang Wook juga sama brewokannya, dan
kemudian mengungkit tentang Wang So yang telah menghabiskan waktunya
membaca ‘Dasar-dasar Pemerintahan di Pemerintahan Zhenguan.’ Menurutnya
sekarang, Wang So telah menggunakan pedangnya, dan membebaskan para
budak dan memulihkan status mereka, yang menjauhkan kekuasaan dari
keluarga berkelas.
Baek Ah melihat Wook seperti biasa masih
tertarik dengan istana, tapi Wook berkata bahwa dia hanya mengamatinya.
Wook berkata, “Karna Soo. Saya penasaran untuk melihat dia akan
menjadi raja seperti apa. Saya bertanya-tanya, mungkin, Goryeo telah
memiliki raja paling kuat dalam sejarah.”
Baek Ah berkata bahwa dia juga telah
mengorbankan banyak hal. Sepertinya Wook sedang tidak sehat, dan
kemudian memberitahu Baek Ah bahwa belakangan ini ada wajah yang tidak
terus ia pikirkan. Baek Ah bertanya apa Wook masih merindukan Hae Soo,
dan Wook menjawab tidak.
“Saya selalu memberikan hatiku. Tapi
saya selalu membuat kesalahan. Saya hanya menyadari itu sekarang,” ucap
Wook. Sebuah flashback di pinggir danau, memberikan kita jawaban
ternyata wajah yang terus ia pikirkan adalah Nyonya Hae.
Yeon Hwa datang menemui Wang So dan
protes karna Wang So tak sekalipun datang menemui putra mereka, Ju, di
hari ulang tahunnya. Wang So merasa sudah cukup apabila Yeon Hwa datang
mengunjunginya, tapi Yeon Hwa kemudian berkata bahwa putra mereka takut
padanya dan Wang memperlakukannya seolah-olah dia seperti pesaingnya.
Yeon Hwa mengungkit tentang keputusan
Wang So yang telah menyingkirkan keponakan-keponakannya, tapi dia
memberitahu Wang So untuk setidaknya mempercayai putra mereka.
Wang So berkata bahwa dia tahu betul
tentang orang-orang yang menyembunyikan jati diri mereka dibalik topeng
tak terlihat. Entah itu putra mereka atau Yeon Hwa sendiri, Wang So
memberitahunya bahwa dia tahu suatu hari nanti mereka akan menyerangnya.
Tapi Yeon Hwa tiba-tiba bertanya, “Jadi
kau hanya mengingatnya?” Hae Soo satu-satunya orang yang berbicara
bahwa semua orang harus sejajar, sehingga Yeon Hwa menduga Wang So
membebaskan mereka yang dipaksa menjadi budak karna dia tak bisa
melupakan Hae Soo. Wang So berkata, “Kiranya saya seperti itu. Tapi
bahkan jika kau tahu, apa ada yang akan berubah?” Yeon Hwa tersenyum
sinis, dan berkata di depannya, “Sekarang, setelah memikirkannya. Saya
tahu mengapa Hae Soo pergi.”
Wang So berdiri di dekat tepi danau yang
menyimpan banyak kenangan, dan tidak sengaja seorang gadis kecil
menabraknya. Gadis kecil ini segera memegang kepalanya dan berpura-pura
sakit, yang mengingatkannya saat dulu Hae Soo melakukan hal yang sama
padanya.
Wang So tersenyum pada gadis kecil ini
dan bertanya siapa dia. Gadis kecil ini kemudian berlari ke arah Jung
dan memanggilnya ‘Ayah.’
Jung minta maaf karna telah meninggalkan
daerah pengasingannya dan malah datang ke istana, tapi ia menjelaskan
bahwa hari ini adalah peringatan kematian Hae Soo. Perhatian Wang So
tertuju pada gadis kecil yang cantik ini, dan bertanya , “Apa dia
anakmu?’
Jung menjawab ya dan segera
menyembunyikannya di belakangnya. Wang So telah memberinya izin untuk
kembali menikah, tapi ia merasa curiga setelah melihat putrinya telah
cukup besar. Wang So bertanya berapa umurnya, tapi Jung seolah mengelak
untuk menjawab dan segera menggendong anak itu dan membawanya pergi.
Sayang Wang So mengenali jepitan rambut
yang dikenakan di rambut anak kecil itu adalah jepitan rambut
pemberiannya pada Hae Soo. Menebak gadis kecil itu adalah putrinya, dia
segera memerintahkan Jung untuk meninggalkannya. Tapi Jung berlutut dan
berkata bahwa dia tidak bisa melakukannya, kecuali Wang So membunuhnya.
Jung memberitahu Wang So bahwa demi anak
ini, Hae Soo meminta untuk meninggalkan istana. Dia menyampaikan ucapan
Hae Soo bahwa istana menakutkan dan kesepian, dan dia tidak
menginginkan anaknya disini, dan itulah yang dikhawatirkan Hae Soo
sampai saat dia meninggal.
Wang So sejenak menatap putrinya, dan
kemudian memberitahu Jung bahwa ia akan melepaskannya dari
pengasingannya ke kampung halamannya dan juga memberitahunya bahwa dia
akan suka jika Jung datang ke istana sekarang dan nanti.
Wang So menemui Ji Mong dan bertanya
apa dia begitu sangat menginginkan untuk meninggalkan istana. Ji Mong
menjawab ya, dan berkata bahwa dia tak dapat berhenti memikirkan Moo.
Wang So mengungkit bahwa Ji Mong telah berjanji dia bukan milik
siapapun, tapi milik raja. Namun Ji Mong berkata bahwa baginya rajanya
hanya satu; Moo sudah seperti saudara dan teman baginya, dan juga
seorang raja.
Ji Mong kemudian menyinggung tentang Hae
Soo di depan Wang So. Ji Mong memberitahunya bahwa dia berpikir Hae Soo
bukan dari dunia ini. Dia menyarankan agar Wang So kembali memikirkan
beberapa hal, dan dia yakin akan ada banyak hal yang membuatnya
tersadar.
Ji Mong berkata, “Kau seharusnya
melupakannya. Jika kau merindukan seseorang yang tidak bisa kau jangkau,
kau akan berakhir sepertiku,” dan kemudian berjalan pergi meninggalkan
istana. Saat kakinya melangkah pergi dari istana, dia kembali terkenang
ketika para pangeran berkumpul bersama dan tertawa dengan bahagainya,
dimana pemandangan tersebut telah sirnah.
Tak lama setelah Ji Mong pergi, terjadi
gerhana bulan di istana. Dan di jaman modern sekumpulan kejadian yang
terpotong-potong muncul dalam mimpi Ha Jin, membuat Ha Jin terbangun
dari tidurnya. Dia bangun dan segera menghapus air matanya. Dia
bertanya-tanya pada dirinya, “Mengapa saya seperti ini lagi. Serius,
siapa dia sehingga saya seperti ini lagi?”
Sementara itu sebuah pameran di
selenggarakan untuk memperkenalkan budaya makeup zaman Goryeo. Di sebuah
stan, seorang pria yang mirip dengan Ji Mong menjelaskan pada sejumlah
orang perkembangan makeup yang terjadi di zaman Goryeo, dimana pada
zaman tersebut produk mandi dan makeup mulai berkembang, dan pastinya
semua itu karna berkat kehadiran Hae Soo.
Berada di gedung yang sama, Ha Jin
memberitahu temannya tentang mimpi yang sama yang selama setahun ini dia
alami. Dia menjelaskan bahwa pria itu memiliki bekas luka yang
panjang dan menyembunyikan wajahnya dengan sebuah topeng, dan juga
berpakaian jaman kuno.
Teman Ha Jin merespon bahwa hal itu
karna Ha Jin telah kembali dari kematian. Ha Jin hampir tenggelam, koma,
dan akhirnya bangun setelah setahun. Ha Jin meyakinkan temannya bahwa
ia baik-baik saja sekarang, tapi ia kembali bertanya-tanya pada dirinya,
“Mengapa setiap kali bermimpi tentang pria itu, saya pada akhirnya akan
menangis.”
Pria yang mirip Ji Mong datang menyapa
Ha Jin di stannya, dan melihat papan namanya. Nama terakhirnya adalah
‘Go,’ dan pria tersebut menjelaskan bahwa nama terakhir Go adalah Hae di
jaman Goryeo. Itu merupakan informasi yang baru bagi Ha Jin, dan
kemudian menjelaskan bahwa mereka juga secara kebetulan menjual make up
dari jaman Goryeo. Ha Jin berkata, “ Ini sebuah kebetulan yang
menyenangkan.”
Tapi pria yang mirip Ji Mong berkata, “Tidak ada yang kebetulan. Sesuatu hanya kembali ke tempat asalnya.”
Pria ini merasa mencium banyak bau mawar
di stannya, dan Ha Jin memberitahunya bahwa produk mereka kebetulan
mengandung minyak mawar. Ha Jin mengambil sebuah pruduk serum dan
menjelaskan kandungan serum itu terbuat dari minyak mawar Bulgaria.
Dia segera memotong ucapan Ha Jin, dan
bertanya apa Ha jin tidak menggunakan minyak mawar Bulgaria. Pertanyaan
itu tiba-tiba membuat Ha Jin terganggu, tapi dia kembali menjelaskan
sebuah produk kecantikan untuk pria. Tiba-tiba saja kembali muncul wajah
pria yang sering ia mimpikan dalam pikirannya. Ucapan pria itu pun
terngiang, “Saya tidak akan pernah melepaskanmu pergi”, sehingga
menghilangkan konsentrasinya.
Ha Jin memutuskan untuk pulang, tapi
perhatiannya tertuju pada sebuah pameran lukisan jaman Goryeo. Dia masuk
dan saat melihat satu persatu lukisan yang ada di depannya,
mengingatkannya akan mimpi yang sama yang selama ini ia alami – saat ia
berjalan-jalan bersama Chae Ryung, saat ritual hujan, hingga saat Hae
Soo mengenali bahwa Wang So ternyata adalah Gwangjong.
Hae Soo berguman, “Itu sama sekali bukan
mimpi. Itu bukan mimpi” Dia berdiri di tengah-tengah lukisan yang
menggambarkan dengan jelas kehidupannya saat ia masih berada di jaman
Goryeo. Dia melihat lukisan saat Wook menggengam tangannya di salju,
ketika dia dan para pangeran berkumpul bersama dalam perayaan pesta
ulang tahun Eun.
Tapi matanya berkaca-kaca memandangi
sebuah lukisan Wang So, pria yang selama ini ada dalam mimpinya.
Ingatannya kembali mengingatkannya akan setiap momen kebersamaannya
dengan Wang So, bahkan kata-katanya pun terngiang dalam pikirannya; ‘Kau
adalah milikku,’ ‘Persiapkan dirimu mulai dari sekarang. Saya tidak
akan melepaskanmu. Momen saat kau menyentuh wajahku, saya memutuskan
tidak akan melepaskanmu.’
Disamping lukisan Wang So, tertera
sebuah keterangan tentang kepemimpinannya. Pelopor emansipasi budak yang
ditahan dalam masa peperangan. Gwangjong adalah seorang raja yang baik
dan bijaksana. Pemusnahan besar-besaran.
Ha Jin kemudian teringat saat Wang So
baru saja dikukuhkan sebagai raja, dan ia berpikir akan membantu Wang So
agar tidak lagi dikenang sebagai raja yang banyak menumpahkan darah
dalam sejarah.
Ha Jin kembali melihat sebuah lukisan
Wang So yang berdiri di depan istananya, dan kita melihat Wang So
membunuh banyak para pejabat. Ha Jin menangis dengan tersedu-sedu
memandanginya, dan bergumam, “Maaf. Karna meninggalkanmu sendiri. Maaf.
Maaf”
Wang So berdiri memandangi kerajaannya.
Tak lama Baek Ah datang dan memberitahunya bahwa Wook telah meninggal.
Baek Ah berkata bahwa tidak ada lagi yang harus ia temui, sehingga ia
akan kembali pergi.
Wang So memandangi sekeliling istananya yang tampak sepi, dan bergumam, “Hidup itu cepat berlalu.”
Kemudian flashback: Hae Soo
berjalan-jalan bersama Wang So. Dia memberitahu Hae Soo kata-kata
terakhir almarhum Raja Taejo adalah hidup itu cepat berlalu, hidup itu
itu pendek dan sia-sia. Tapi Wang So berkata bahwa raja Taejo salah. Dia
memandangi Hae Soo dan berkata, “Kau dan aku bersama seperti ini, jadi
mana mungkin hidup itu sia-sia.”
Hae Soo hanya diam dan memandangi danau,
tapi Wang So mengakui bahwa dia selalu gelisah tiap kali ekspresinya
seperti itu, seolah Hae Soo mau meningalkannya dan pergi jauh darinya.
Wang So bertanya, “Apa yang kau takutkan? Apa yang kau sembunyikan?”|
Hae Soo menjawab, “Hanya saja aku selalu
cemas setiap hari selama aku tinggal disini. Setiap langkah yang
kuambil. Aku merasa harus waspada, seolah berjalan di atas lapisan es
yang tipis. Terkadang aku merasa sesak.” Wang So bertanya, “Walaupun aku
masih disini? Kau masih merasakan seperti itu?”
Hae Soo tersenyum memandangi Wang So,
dan berkata, “Seandainya kita bertemu di dunia lain dan di lain waktu,
aku berpikir alangkah baiknya seperti itu. Kalau saja itu terjadi, aku
pasti tidak akan takut apapun. Aku bisa bebas. Sungguh, aku bisa bebas
mencintaimu.”
Wang So memegang wajah yang ada bekas
lukanya, dan kemudian menatap ke arah kamera dengan tajam dan
bernarasi, “Jika kita tidak berasal dari dunia yang sama, maka aku akan
menemukanmu. Kekasihku … Soo.”
TAMAT
Hae Soo berjalan bersama Wang So sambil
memegang tangannya. Tapi Hae Soo tiba-tiba memberitahu Wang So bahwa
lututnya sakit. Wang So menengok ke sekelilingnya, kemudian berjongkok
di depannya dan menawarkan Hae Soo naik di belakangnya.
Wang So menggendong Hae Soo di belakangnya, dan kemudian berlari membawanya dengan penuh senyuman bahagia di wajah keduanya.
Sumber Dok Gambar: SBS TV Korea Selatan
Untuk melihat semua tautan link sinopsis aktriskorea.web.id, silahkan kunjungi www.sinop.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar